Sunday, January 26, 2014

Trip ke Visby dan Stockholm, Swedia dari Jakarta, Indonesia - Part I

Hai pembaca! Postingan ini adalah postingan yang sangat sangat terlambat sekali karena saya melakukan trip ke Swedia ini pada akhir bulan agustus tahun 2013, hehehe. Tetapi seperti yang banyak orang-orang bilang, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Dan sampai saat tulisan ini ditulis, trip ini merupakan trip yang paling berkesan yang pernah saya lakukan.

Sebelumnya saya sudah pernah menulis postingan tentang bagaimana mengurus visa (schengen visa) untuk mengunjungi negara Swedia. Prosesnya cukup cepat dan persyaratannya relatif lebih mudah dibanding visa ke negara-negara lain. Selengkapnya bisa dibaca di sini (Part I) dan di sini (Part II).

Jadi ceritanya adalah saya berangkat ke Visby, Swedia, bersama Ibu dan kakak saya dalam rangka mengantar kakak saya yang selanjutnya akan menetap di sana. Visby merupakan sebuah kota kecil yang terletak di sebuah pulau bernama Gotland. Untuk mencapai Visby, kami berangkat dari Jakarta menuju Sockholm menggunakan maskapai Thai Airways dengan satu kali transit di Bangkok kemudian menyambung penerbangan dari Stockholm menuju Visby menggunakan maskapai lokal, Gotlandsflyg.

Untuk mencapai Stockholm dari Jakarta banyak pilihan airline yang tersedia: Thai Airways, Turkish Airlines, Singapore Airlines, Emirates, Lufthansa, dll. Namun jadwal penerbangan dari Stockholm menuju Visby pada saat itu hanya tersedia sekitar pukul 8 dan 10 pagi serta pukul 5 sore. Kami memang lebih memilih penerbangan yang lebih pagi agar dapat sampai di Visby sebelum jam makan siang. Diantara airlines yang tersedia kami memutuskan untuk menggunakan Thai Airways karena harga tiketnya yang relatif murah dan jadwal kedatangan di bandara Arlanda yang paling pagi. Walaupun demikian, waktu transit di Bangkok cukup lama, yaitu sekitar 9 jam.

Kami berangkat dari Jakarta menuju Bangkok dengan menggunakan pesawat Airbus A330-300 flight TG434 selama sekitar 3 jam, dari pukul 12.30 siang sampai 3.30 sore. Flight selanjutnya yang menuju Stockholm baru berangkat pukul 0:30 tengah malam, jadi kami mempunyai waktu yang sangat banyak untuk dihabiskan di bandara Suvarnabhumi, Bangkok.

Sesampainya di bandara Suvarnabhumi, kami mengikuti papan petunjuk yang cukup jelas menuju transit area. Keamanan bandara Suvarnabhumi terasa cukup ketat. Setelah menunjukkan boarding pass penerbangan berikut yang sudah diberikan oleh petugas airline pada saat check in di Jakarta, kami berjalan menuju gerbang pemeriksaan x-ray. Semua benda berbahan logam wajib dicopot ketika melalui gerbang tersebut, termasuk ikat pinggang dan bahkan uang recehan di saku.

Setelah melalui gerbang x-ray, kami tiba pada departure hall yang sangat luas. Bandara ini memang berukuran raksasa. Dari ujung ke ujung, panjang departure hall ini mencapai 1km. Dipenuhi berbagai macam toko layaknya sebuah shopping mall, kami tidak merasa bosan untuk berjalan-jalan dan melihat-lihat barang yang dijual di toko-toko tersebut.

Setelah puas jalan-jalan dan makan malam, kami menunggu di ruang tunggu dekat gate keberangkatan. Sebelumnya saya sudah meminta username dan password wifi gratis kepada petugas badara. Cukup dengan menunjukkan paspor, saya bisa menggunakan fasilitas internet di bandara tersebut. Setiap orang dibatasi hanya bisa menggunakan internet maksimal 1 jam, tetapi karena saya juga meminta akses atas nama ibu dan kakak saya, saya bisa internetan sampai 3 jam, hehehe.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan gate keberangkatan sudah dibuka. Saya segera membangunkan kakak dan ibu saya yang sudah terlelap di sofa ruang tunggu dan kemudian kami bersiap-siap untuk masuk ke dalam gate. Pesawat yang akan kami tumpangi ke Stockholm adalah sebuah Boeing 777-300ER flight TG960. Pesawat ini sangat nyaman dan sepertinya masih baru. Penerbangan dari Bangkok mejunu Stockholm memakan waktu 10 jam. Karena adanya perbedaan waktu antara Bangkok dan Stockholm sebesar 5 jam, kami dijawdalkan tiba di sana pukul 5.30 pagi.

Setelah penerbangan yang lama, akhirnya kami sampai juga di terminal 5 bandara Arlanda, Stockholm. Setelah mengurus urusan imigrasi dan mengambil bagasi, kami beranjak menuju terminal 3 untuk melanjutkkan penerbangan berikutnya. Jarak antar terminal yang tidak terlalu jauh dan tersedianya troli yang cukup besar sangat memudahkan kami berjalan kaki menuju terminal 3. Penerbangan flight DC-803 yang kami pesan berangkat pukul 10 pagi sehingga kami masih punya waktu yang cukup untuk duduk-duduk di sebuah kafe. Kami memesan menu sarapan roti-rotian khas Swedia dan secangkir kopi hitam yang ternyata merupakan minuman yang sangat populer bagi masyarakat di sana.

Setelah selesai sarapan, pesawat kami tiba dan kami bersiap untuk boarding. Pesawat yang akan kami tumpangi ini merupakan sebuah pesawat turboprop alias pesawat baling-baling yang berukuran tidak terlalu besar. Setelah saya mencari tahu, ternyata pesawat tersebut adalah sebuah Saab 340A. Sensasi menaiki pesawat turboprop sangatlah berbeda dengan pesawat jet yang pada umumnya berukuran lebih besar. Suara mesin baling-baling dan getaran mesin tersebut cukup terasa ke dalam kabin, namun entah mengapa saya sangat menyukai sensasi menaiki pesawat ini. Kami terbang menuju bandara Visby selama 45 menit. Sesampainya di sana hal pertama yang saya sadari adalah bandara tersebut cukup kecil dan sedang sepi, namun semua fasilitasnya lengkap dan terjaga dengan baik. Setelah menunggu sebentar, kami dijemput oleh suami kakak saya di sana dan diantarkan sampai rumah.

Saya dan ibu saya tinggal di Visby selama 10 hari dan kemudian mampir di Stockholm selama 4 hari sebelum kembali ke Jakarta. Pada tulisan part berikutnya saya akan bercerita tentang tempat-tempat yang saya kunjungi, kegiatan-kegiatan yang saya lakukan, dan makanan-makan yang saya nikmati selama berada di Visby dan Stockholm. Nantikan tulisan saya berikutnya dalam waktu dekat ini (tidak akan selama seperti sejak terakhir kali saya mempost sesuatu di blog ini, hehe).

0 comments:

Post a Comment